BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

26 Februari 2010

Kelalaian Sopir Penyebab Kecelakaan Bus Damri


Dini hari tadi, bus Damri jurusan Jakarta-Yogyakarta terperosok ke dalam jurang Kali Anyar, Kebumen, Jateng [Baca: Bus Masuk Jurang, 22 Tewas]. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 22 penumpang tewas dan 24 orang lainnya mengalami cedera. Menurut Wahyu, polisi telah mengangkat bus tersebut dari jurang pada pukul 13.00 WIB. Sedangkan petugas penyelamat selesai mengevakuasi para korban pada pukul 16.00 WIB.

Wahyu menambahkan, hingga kini, sebanyak tujuh jenazah telah diambil keluarganya. Sementara 15 jenazah masih berada di kamar mayat Rumah Sakit Palang Biru dan Pusat Kesehatan Umum Muhammadiyah Gombong. Selanjutnya, polisi juga telah menghubungi para keluarga korban per telpon. Bahkan, sejumlah radio swasta juga diminta mengumumkan nama-nama korban kecelakaan tersebut. Menurut petugas kamar mayat RS Palang Biru, empat jenazah korban yang sudah diambil adalah Rudiono, Kasman, Mahmudin Nur, dan Sutarno. Sementara tiga lainnya dari PKU Muhammadiyah, yaitu Musliman, Budi Santoso, dan Suparto. Umumnya, para keluarga korban berasal dari Kebumen, sehingga mereka segera mengambil jenazah setelah mendengar musibah dari media massa.

Peristiwa naas itu juga merenggut calon pengantin pria, yaitu Musliman. Sedangkan calon isterinya, Yani Maryani, menderita luka dan mendapat perawatan di PKU Muhammadiyah. Padahal, keduanya berencana melangsungkan pernikahan di Kebumen. Turut bersama kedua calon mempelai ini, beberapa anggota keluarga lainnya. Sementara itu, hingga petang tadi, beberapa keluarga korban kecelakaan kesulitan mendapatkan informasi mengenai nama para korban. Apalagi, alamat beberapa korban ternyata tak sesuai dengan yang tertera pada kartu tanda penduduk. Bahkan, setelah dikonfirmasi, sebagian korban tak terdaftar pada tempat tinggalnya di Jakarta.

Anehnya, pagi tadi, Stasiun Bus Perum Damri, Kemayoran, Jakarta Pusat, tampak sepi. Bahkan, para pegawai tak mengetahui perihal kecelakaan tersebut. Kondisi serupa juga terjadi di Kantor Pusat Perum Damri di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Tampak, pintu gerbangnya terkunci. Sementara beberapa keluarga korban yang menghubungi kantor tersebut melalui telepon menyatakan, jajaran Damri belum mendengar ihwal kecelakaan itu. Karena itu, petugas operator telepon di sana meminta keluarga korban mencari informasi dari SCTV yang memberitakan musibah tersebut.

Setelah SCTV menyiarkan tentang kecelakaan tersebut, sejumlah keluarga korban mendatangi tempat pemberangkatan bus Damri di Kemayoran, Jakarta Pusat. Di antara keluarga korban yang bertanya kepada petugas Damri adalah Totok dan Endang Siswoyo. Keduanya tiba sekitar pukul 15.00 WIB untuk menanyakan keberadaan para istri mereka yang naik bus tersebut. Anehnya, petugas Damri tak memiliki daftar penumpang. Petugas itu mengakui, para penumpang yang naik memang tidak didata terlebih dahulu.

Menurut pengakuan Totok, ia melihat daftar korban saat SCTV menyiarkan berita tersebut. Lantas, Totok kaget saat melihat nama istrinya, Yuliwinanti, tertera dalam daftar korban yang tewas. Seakan tak percaya, ia kembali membaca daftar tersebut hingga tertunduk lemas dan sedih. Akhirnya, ia mendatangi tempat pemberangkatan bus Damri di Kemayoran. Namun, Totok kecewa ketika tak bisa memperoleh kejelasan atas informasi tersebut.

Sehubungan kecelakaan tersebut, Direktur Utama Perum Damri Darius Djana berjanji memberikan santunan dan menanggung seluruh biaya perawatan korban. "Itu di luar ketentuan yang ada, yaitu jaminan asuransi dari Jasa Raharja," kata Darius. Selanjutnya, jajarannya berupaya memantau perkembangan dan mengendalikan keadaan.

Nama korban tewas yang tercatat di PKU Muhammadiyah. Antara lain, TN Sukardi (Kutoarjo), Marji Utomo(Lampung), Musliman (Bekasi), Atim Prayitno (Malang), Budi Santoso, Sahudi, Supardi (Klaten), Cipto Pramono, Yuliwinarti (Pademangan), dan Suratmi (Cakung). Satu orang belum terindetifikasi. Korban meninggal dunia di RS Palang Biru. Yaitu, Tulus (Cempaka Baru), Watin (Sadang), Sutarno (Johar Baru), Mahmudin Nur (Ancol), M. Yusuf (Cibinong), Rudiono (Kebumen), Kasman (Kebumen). Sedangkan empat jenazah tanpa identitas.

Korban luka-luka yang masih dirawat di PKU Muhammadiyah Gombong. Antara lain, Eko Prasetyo (Kebumen), Tasniwati (Kebumen), Dwijayanti (Ancol), Atmadi (Kulonprogo, Sulasono (Purworejo), Iryanto (Magelang), dan Syariah (Kutoarjo). Syarifudin (Purworejo), Sarmiati (Kulonprogo), Sunaryo (Kebumen), Kasud(Kebumen), Maryani (Bekasi), Tarkawi (Purworejo), Rowoadi (Kutowinangun), Erna Firiani (Purworejo), Gunadi (Purworejo), Sartini, dan Tukiran (Kebumen)

Korban luka-luka yang dirawat di RS Palang Biru. Antara lain, Maryuah (Kebumen) Agus (Kebumen). Sedangkan korban luka-luka yang dirawat di PKU Serueng. Yaitu, Roni, Natarja (Serueng), Marino (Purwokerto).

0 komentar: